katalog elektronik rumah tangga  fashion  handphone and tablet  jam tangan dan perhiasan  kamera  kesehatan dan kecantikan  komputer dan laptop  mainan dan bayi  olahraga dan outdoor  otomotif dan hobi  elektronik peralatan rumah tangga  tas dan koper

Tuesday, May 18, 2010

Kayu Untuk Furnitur

Meskipun Mahal, furnitur kayu tetap menjadi primadona. Material alami ini dapat memberikan kesan natural. Terlebih jika desainnya menarik, tentu furnitur semakin menarik.
Banyak orang yang menggemari furnitur kayu. Namun, tak banyak yang tahu jenis-jenis kayu yang digunakan sebagai material utamanya.



1. Kayu Solid
Kayu utuh yang tidak dibentuk dari sambungan atau gabungan, itulah yang disebut dengan kayu solid. Ada juga sebagian orang yang menyebutnya dengan kayu Jepara. Harga kayu solid cenderung mahal. Yang termasuk kayu solid antara lain, kayu jati, sungkai, nyatoh, dan jati belanda.

2. Kayu Lapis (plywood)
Kita juga mengenal kayu lapis dengan sebutan tripleks atau multipleks. Sesuai dengan namanya, kayu lapis terbentuk dari beberapa lapis lembaran kayu. Lembaran-lembaran tersebut direkatkan dengan tekanan tinggi dan menggunakan perekat khusus. Kayu lapis yang terdiri dari tiga lembar kayu disebut tripleks. Sedangkan yang terdiri dari lebih dari tiga lembar kayu, disebut multipleks.
Ketebalan kayu lapis bervariasi, mulai dari 3mm, 4mm, 9mm, dan 18mm. Sedangkan ukuran penampangnya adalah 120cmx240cm. Kayu lapis bisa digunakan sebagai material untuk kitchen set, tempat tidur, lemari, atau meja.

3. Kayu partikel (particle board)
Jenis kayu olahan yang satu ini terbuat dari serbuk kayu kasar yang dicampur dengan bahan kimia khusus. Campuran tersebut kemudian disatukan dengan lem dan dikeringkan dengan suhu tinggi.
Kayu partikel banyak digunakan sebagai material untuk berbagai furnitur. Namun, kayu partikel tergolong jenis kayu yang tidak tahan lama. Dalam kurun waktu tertentu, kayu partikel bisa berubah bentuk, terutama jika terkena air dan menahan beban terlalu berat.

4. MDF (Medium Density Fiberboard)
MDF adalah kayu yang terbuat dari campuran bubur kayu dengan bahan kimia tertentu. Cara pembuatannya mirip dengan kayu partikel. Kayu MDF merupakan material kayu olahan yang tidak tahan terhadap air dan kelembapan. Untuk daerah-daerah yang memiliki kelembapan tinggi, sebaiknya tidak menggunakan kayu MDF.
Kayu MDF memiliki berbagai jenis finishing yang bisa Anda pilih. Anda bisa melapisinya dengan irisan kayu tipis (veneer), atau pelapis kertas. Berbagai jenis finishing untuk kayu MDF juga tersedia dalam berbagai warna dan tekstur. Tersedia motif tekstur kayu alami, atau tekstur lainnya sesuai selera.

5. Blockboard
Jenis kayu olahan lainnya adalah blockboard. Balok-balok kayu berukuran 4cm-5cm dipadatkan menggunakan mesin. Setelah itu diberi pelapis, sehingga hasil akhirnya berupa lembaran seperti papan kayu. Blockboard memiliki dua pilihan ketebalan, 15mm dan 18mm. Harganya cenderung lebih murah dibandingkan kayu solid.

Penulis: Anissa
Foto: Martin

courtesy : nasional.kompas.com

Saturday, May 8, 2010

Memilih Desain Pagar

SELAIN sebagai pembatas lahan dengan jalan, pagar rumah juga berfungsi sebagai pengaman. Tetapi, karena posisinya berada di garis depan, pagar memiliki nilai tambah bila dirancang sesuai keinginan dan selera pemilik rumah.



"Tetapi sebelum Anda mengambil keputusan untuk memilih satu desain pagar tertentu, sebaiknya Anda mempertimbangkan terlebih dulu beberapa masukan," kata perancang properti Susi Kresnadi kepada Media Indonesia beberapa waktu lalu.
  1. Rumah yang dipagari mengadopsi gaya rumah model apa? Apakah gaya country, modern minimalis, klasik, mediteran atau lainnya? Atau mungkin mengikuti gaya etnik tertentu. Desain pagar sebaiknya masih satu tema dengan rancangan rumah. Maka pengembangan desain, bentuk dan detail pagar juga akan mengikuti tema tersebut. Misalnya, desain dari ornamen, pilihan warna, material utama, dan material tambahan tidak akan lari dari tema umum.
  2. Luas rumah juga perlu dijadikan pertimbangan. Apakah rumah termasuk rumah besar, sedang, atau rumah mungil dengan bentang pagar tidak lebih dari enam meter. Desain pagar rumah mungil sebaiknya jangan terlalu rumit dan warna-warni. pilihlah bentuk ramping, sederhana, dan proposional terhadap rumah.
Dalam hal ini, bentuk dan warna akan sangat membantu jika dipilih dengan benar. Untuk rumah ukuran besar dan sedang besar, ketentuan dan pendekatan desain dan penampilan sama dengan rumah mungil. Tetapi untuk rumah besar memiliki banyak pilihan desain, lebih fleksibel, ornamen, dan bahan yang dipilih lebih bisa warna-warni, dan lebih bisa diterapkan dalam berbagai bentuk serta tema.

Tren bentuk railing pagar rumah akan selalu berkembang mengikuti perkembangan teknologi dan variasi bahan bangunan yang ada di pasaran. Selain itu, pengerjaan dengan teknik mesin bubut, teknik las, dan teknik pengecatan yang dimiliki para tukang juga sangat mendukung hasil akhir penerapan satu desain pagar.
Material pendukung untuk pagar rumah kini bisa diperoleh dengan mudah. Sehingga para desainer/pemakai bisa bebas berimprovisasi mengekspresikan rancangan sesuai selera. Terutama dalam mengkombinasikan satu material dengan material lain dengan ekspresi estetika bervariasi.
Banyak material pagar yang dapat diandalkan bentuk dan keawetannya. Karena berada di halaman dan setiap saat terkena panas hujan. Ada beberapa pilihan yang dapat menjadi referensi:
  1. Besi relatif lebih murah dan mudah perawatannya. Di samping kuat, jika finishing-nya baik dan diberi antikarat. Besi juga mudah dibentuk. Terdapat beberapa macam jenis besi untuk bahan pagar. Misalnya, besi cor, besi hollow, baja ringan, atau stainless. Untuk rumah mungil pilihan pagar dengan material pilihan kombinasi besi dengan dinding bata pada bagian bawah sangat disarankan.
  2. Kayu juga banyak diminati, terutama jenis kayu keras yang tahan cuaca dan rayap. Jenis ini dapat difinis dengan cat, mellamic, atau plitur. Untuk rumah mungil, pilihan material kayu disarankan dipotong dengan pola ukuran kecil dan di pasang vertikal.
  3. Kombinasi kayu dengan besi juga menjadi pilihan baik untuk rumah besar, sedang, maupun mungil.
  4. Kombinasi besi dengan dinding bata lapis jenis batu hias, semacam batu candi, andesit, batu granit, marmer, dan lainnya. Pemakaian jenis batu sebaiknya di-coating dengan polesan yang dijual di pasaran agar awet dan terhindar dari jamur.
Susunan batu dapat dilakukan dengan cara bermacam-macam. Pasang diagonal untuk memberi kesan dinamis. Untuk pagar rumah mungil, dianjurkan memilih jenis bebatuan tidak berwarna hitam seperti batu candi atau andesit. Tetapi, jika tetap diinginkan, sebaiknya hanya dijadikan aksen saja.
Posisi dan fungsi pagar rumah sudah jelas. Tetapi keberadaan tanaman hias di sekitarnya akan menjadi elemen estetis yang sangat memengaruhi penampilan. Selain posisi rumah sebagai latar belakang pagar, sehingga tergambar satu kesatuan bentuk dalam satu frame antara keduanya. Posisi tanaman hias akan mampu menjadikan frame tersebut menjadi lebih indah. (Ria/S-3)

courtesy: winryproperty.blogspot.com / Foto: roemahku.wordpress.com