Hello Sobat Rihants !
Ruangan berukuran kecil sebetulnya sudah menjadi alat sortir tersendiri bagi furnitur yang dapat masuk di dalamnya. Apa saja jenis furnitur dapat dipilih untuk rumah mungil Anda?
Salah satu unsur interior yang memegang peranan penting dalam memberi "ilusi" lega adalah furnitur. Karena itu, Anda harus memilih dan menata furnitur dengan bijak. Dalam rumah mungil, ada baiknya mengutamakan fungsi, dengan demikian estetika pun akan mengikuti.
Berikut beberapa saran furnitur yang untuk Anda gunakan dalam rumah mungil:
Bentuk dan gaya simpel
Mungil mungkin identik dengan simplisitas. Namun, simpel tak berarti "mati". Saat ini, banyak sekali furnitur simpel yang ekspresif: eksperimental dalam kesederhanaan. Anda bisa memilih, misalnya furnitur yang minim ukiran, dengan material kayu yang terkesan mentah (unfinished).
Beberapa desainer mengganti ukiran dengan memotong beberapa bagian ujung atau siku furnitur. "Profil" ini sudah cukup meramaikan bentuk furnitur dan memberikan tekstur tak membosankan, serta ekspresif dalam kaidah simplisitas.
Ukuran tidak bulky
Hal dimaksud dengan bulky adalah besar yang cenderung memberi kesan padat dan penuh atau "makan tempat". Perlu diketahui, bahwa ukuran standar minimal kenyamanan (ergonomis) sudah cukup, misalnya tempat duduk sofa single ukuran 50cm x 50cm, jika double bisa saja 90cm x 50cm, tidak 100cm x 50cm.
Anda bisa pilih sofa bersandaran tidak tebal, yang dapat disubstitusi oleh bantal. Bisa juga pilih sofa tanpa lengan.
Ukuran ketinggian pun berpengaruh dalam memberi kesan lega pada ruangan. Dalam beberapa penataan interior apartemen, terdapat meja-meja yang dibuat rendah, misal credenza di satu bagian hanya berketinggian 20cm, fungsi penyimpanan bisa dipindahkan pada ambalan; coffee table (meja di tengah ruang keluarga) berketinggian 40cm dan lain-lainnya. Ketinggian furnitur ini bisa sangat berpengaruh bila ketinggian plafon cukup rendah. Sekalipun demikian, jangan sampai memangkas ukuran standar kenyamanan.
Tak ramai motif dan warna
Sama halnya dengan keramaian orang di suatu tempat, motif dan warna juga dapat memberi ilusi penuh pada ruang. Di satu sisi, motif dan warna bisa menghapus kesan datar desain ruang.
Namun, elemen ini tergantung pada warna dinding dan lantai. Jika Anda suka merah dan ingin menggunakan warna ini sebagai warna dominan pada ruang, bisa saja. Catatannya adalah pilih warna dinding yang bisa menjadi pelengkap atau yang mampu "mengeluarkan" warna merah furnitur, tak lebih dominan.
Elemen-elemen tersebut tentu harus saling mendukung. Jika satu menjadi fokus, yang lainnya harus "mengalah".
Sementara itu, Anda yang tak suka warna-warna agresif bisa memilih warna-warna netral atau earthern colour, seperti putih, krem, mocca, cokelat pastel, dan sebagainya. Warna ini ringan dan efeknya memberi kesan lega. Motif dan warna kontras dapat diposisikan sebagai aksen penyegar. Agar motif dan warna tak bertabrakan, samakan tone-nya.
Furnitur beroda
Interior bisa dibilang permainan psikologi, yang memengaruhi pikiran manusia melalui indera penglihatan dan perasa. Nah, furnitur beroda mungkin dapat dikategorikan demikian. Karena sifatnya yang movable (dapat dipindahkan), furnitur ini kesannya ringan sehingga orang tak merasa "tertekan" dengan kehadiran furnitur ini.
Furnitur-furnitur ini juga memudahkan Anda dalam mengatur tata ruang. Alhasi, ruang mungil Anda bisa berganti suasana kapan pun Anda inginkan.
Furnitur berongga
Seperti dalam konfigurasi ruang di rumah mungil yang meminimalkan pembatas, demikian pula furnitur. Karena ketidakpadatannya, furnitur berongga memberi kesan ringan dan tidak membuat ruangan terasa penuh.
Logikanya, secara matematis pun, volume benda berongga lebih sedikit mengurangi volume ruang dibandingkan benda padat utuh. Furnitur berongga bisa dari anyaman, seperti bambu, rotan, atau eceng gondok, serta dari material padat seperti kayu yang desainnya tidak tertutup penuh.
Bentuk kompak
Ruang-ruang terbatas yang dimiliki hunian mungil seringkali mengganggu kelancaran berjalannya program aktivitas Anda. Jarak ruang kosong yang minim diakibatkan oleh bentuk furnitur yang tidak sesuai serta fungsinya boros.
Furnitur lipat dan multifungsi merupakan dua contoh furnitur compact yang dapat Anda manfaatkan ketika menata interior hunian mungil. Selain praktis, furnitur ini dapat membantu Anda menghemat ruang yang dibutuhkan.
Furnitur tanam
Furnitur tanam (built-in) biasanya bersifat custom-made. Berbeda dengan furnitur loose atau lepas yang bisa didapatkan di toko retail, furnitur tanam tak bisa berpindah tempat. Furnitur ini dapat menjadi area simpan dan pajang. Dengan begitu, Anda dapat menghemat pemakaian ruang berlebih. Ruangan pun tampak lebih luas, karena barang-barang tertata dengan rapi dalam furnitur tanam tersebut.
Sofa L Shape B
Ukuran sofa yang tak sesuai dapat membuat ruangan terasa sempit, penuh dan sesak. Anda bisa menggunakan sofa sudut berbentuk "L" dalam ruang duduk. Sofa ini cenderung memaksimalkan fungsi pojokan ruang yang biasanya kosong melompong. Tak hanya memuat lebih banyak pengguna, sofa jenis ini juga dapat menjangkau sudut-sudut ruangan sehingga lebih hemat tempat. (Swasti Triana Chrisnawati)
courtesy: properti.kompas.com / tabloidrumah.com
Terima Kasih telah membaca ..
Kami berharap anda tetap di sini dengan ragam artikel menarik lainnya dan meninggalkan komentar ..
0 comments:
Post a Comment