katalog elektronik rumah tangga  fashion  handphone and tablet  jam tangan dan perhiasan  kamera  kesehatan dan kecantikan  komputer dan laptop  mainan dan bayi  olahraga dan outdoor  otomotif dan hobi  elektronik peralatan rumah tangga  tas dan koper

Thursday, May 19, 2011

Potensi Ruang Luar

Hal yang sering kita lupakan adalah memanfaatkan potensi ruang luar yang ada di sekitar hunian. Seringkali kita berkutat pada bagaimana mengolah ruang dalam yang efisien dengan serangkaian trik dan penggunaan elemen yang hemat ruang, sehingga kita lupa untuk mengolah potensi ruang luar. Dimensi ruang luar yang tak terbatas memberikan keleluasaan pandangan yang tak terbatas pula bagi penghuni yang ada di dalam ruang.

 
Mamasukkan suasana ruang luar ke dalam hunian akan memperbesar luas imajiner ruang dalam. Anda bisa memanfaatkan potensi ruang luar dengan menggunakan jendela atau kaca yang berkesan transparan. Hamparan taman, jalan dan lingkungan menjadi "ruang curian" yang sangat potensial untuk memberikan kesan luas. Kita dapat menikmati taman luar, taman milik tetangga, taman lingkungan dan keondahan ruang luar dengan bebas dan gratis.

 
Tip mengolah potensial ruang luar pada hunian mungil:1. Pilih bagian ruang yang akan anda maksimalkan untuk memasukkan ruang luar ke dalam hunian anda2. Jika ingin memaksimalkan ruang luar yang terletak di bagian depan hunian, pikirkan pula privasi ruang dalam anda. Jangan sampai karena ingin mencuri keindahan ruang luar, Anda mengabaikan keamanan hunian dan privasi anda dalam melakukan aktivitas di dalam ruang3. 

Anda dapat menciptakan ruang luar dengan membuat taman mungil, kolam atau dinding dekirasi dengan tanaman rambat yang dikombinasi dengan pencahayaan untuk lebih memberikan dramatisasi ruang4. Lokasi yang paling tepat untuk menghadirkan ruang luar ke dalam hunian anda adalah ruang di mana anda sering menghabiskan waktu. Misalnya: ruang keluarga, serta ruang yang dengan batasan visual sempit5. Gunakan dinding kaca, jendela kaca besar dan pintu geser untuk memberikan kesan transparan

Sumber : Kreatif Menata Hunian Mungil 
Gambar : www.home-designing.com

Friday, May 6, 2011

Prinsip Dasar Bangunan Hijau

Tema green mencakup pada dua hal, yaitu green architecture dan green building. Kedua hal tersebut memiliki dua pengertian yang berbeda walaupun masih dalam satu tujuan. Green disini tidak diartikan sebagai lingkungan terbangun yang serba hijau, tapi lebih menekankan kepada keselarasan dengan lingkungan global, yaitu udara, air, tanah dan api.

Definisi green architecture (arsitektur hijau) adalah sebuah kesadaran lingkungan arsitektur yang tidak hanya memasukkan aspek utama arsitektur (kuat, fungsi, nyaman, rendah biaya, estetika), namun juga memasukkan aspek lingkungan dari sebuah green buildings yaitu efisiensi energi, konsep keberlanjutan dan pendekatan secara holistic terhadap lingkungan. Green architecture memiliki pengertian sebagai sebuah istilah yang menggambarkan tentang ekonomi, hemat energi, ramah lingkungan, dan dapat dikembangkan menjadi pembangunan berkesinambungan. Green architecture mencakup keselarasan antara manusia dan lingkungan alamnya. Arsitektur hijau mengandung juga dimensi lain seperti waktu, lingkungan alam, sosio-kultural, ruang, serta teknik bangunan.

Green architecture (arsitektur hijau) juga didefinisikan sebagai arsitektur yang berwawasan lingkungan dan berlandaskan kepedulian tentang konservasi lingkungan global alami dengan penekanan pada efisiensi energi (energy-efficient), pola berkelanjutan (sustainable) dan pendekatan holistik (holistic approach). Bertitik tolak dari pemikiran disain ekologi yang menekankan pada saling ketergantungan (interdependencies) dan keterkaitan (interconnectedness) antara semua sistim (artifisial maupun natural) dengan lingkungan lokalnya dan biosfeer. Credo form follows energy diperluas menjadi form follows environment yang berdasarkan pada prinsip recycle, reuse, reconfigure.

Konsep Green architecture yaitu suatu konsep perancangan untuk menghasilkan suatu lingkungan binaan (green building) yang dibangun serta berjalan secara lestari atau berkelanjutan. Berkelanjutan merupakan suatu kondisi dimana unsur-unsur yang terlibat selama proses pemanfaatan suatu sistem sebagian besar dapat berfungsi sendiri, sedikit mengalami penggantian atau tidak menyebabkan sumber lain berkurang jumlah serta kualitasnya.

Lingkup green architecture yang lebih sempit adalah green building. Green building (bangunan hijau) didefinisikan sebagai bangunan yang meminimalkan dampak lingkungan melalui konservasi sumber daya dan memberikan kontribusi kesehatan bagi penghuninya. Secara garis besar, green building lebih ditekankan pada nyaman dan kuat. Sedangkan green architecture penekanannya menyangkut pada aspek kekuatan, kenyamanan, estetika dan komposisi yang tetap mementingkan efisiensi energi, konsep berkelanjutan, dan pendekatan holistic.

Aspek-aspek yang menjadi capaian green building yang berprinsip pada ramah lingkungan adalah: (1) penempatan dan efisiensi desain struktur; (2) efisiensi energi; (3) efisiensi air; (4) efisiensi material; (5) peningkatan kualitas lingkungan dalam ruang; (6) optimalisasi operasional dan perawatan; dan (7) pengurangan sampah.

Penempatan dan efisiensi desain struktur
Tujuan merancang bangunan ramah lingkungan yang optimal adalah untuk meminimalkan dampak lingkungan akibat berlangsungnya proyek bangunan


Gambar 1. Desain struktur yang efisien dengan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan

Efisiensi energi
Ditempuh dengan langkah-langkah:
• Pemanfaatan pencahayaan alami matahari di siang hari
• Pemanfaatan penghawaan alami udara luar melalui bukaan kusen
• Penggunaan energi alternatif (solar sel, turbin air, angin, tekanan udara dll)




Gambar 2 . Optimalisasi sumber daya alam sekitar sebagai sumber energi

Gambar 3 . solar sel sebagai alternatif energi listrik

Efisiensi air Ditempuh dengan langkah-langkah:
• Pemanfaatan air hujan untuk keperluan air bersih
• Pengolahan kembali greywater (air bekas KM, dapur, cucian) untuk penyiraman tanaman sekitar dan pendinginan AC



Gambar 4 . Pemanfaatan kembali air kotor


Gambar 5 . Pemanfaatan kembali air hujan


Efisiensi material
Ditempuh dengan langkah-langkah:
• Penggunaan material daur ulang / yang mudah didaur ulang
• Penggunaan material multifungsi



Gambar 6 . pemanfaatan material bekas untuk membangun

Peningkatan kualitas lingkungan dalam ruang

Ditempuh dengan langkah-langkah:
• Pengurangan dampak material beracun dalam ruang
• Optimalisasi sistem HVAC (Heating, Ventilation and Air Conditioning)
• Optimalisasi pencahayaan alami di siang hari


Gambar 7 . ruang dalam yang nyaman dengan mengoptimalkan sumber daya secara efisien

Optimalisasi operasional dan perawatan
Ditempuh dengan langkah-langkah:
• Penggunaan alat yang mudah perawatan dan hemat energi
• Desain yang mudah dan rendah perawatan


Gambar 8 . bangunan dengan desain efisien berdampak pada tingkat operasional dan perawatan rendah

Pengurangan sampah.
Ditempuh dengan langkah-langkah:
• Penggunaan material yang efisien dan tepat guna
• Daur ulang sampah anorganik menjadi material baru
• Daur ulang sampah organik untuk mendukung lansekap
• Manajemen pengelolaan sampah yang sistematis dan efisien


Gambar 9. Pemanfaatan sampah non organik sebagai material bangunan yang berdaya guna

Dengan penerapan prinsip-prinsip green building secara tepat dan konsisten, diharapkan bangunan-bangunan yang ada saat ini lebih mampu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, memberikan kenyamanan bagi pengguna dan memberikan harapan hidup yang lebih baik. Salam konservasi !!

Friday, January 21, 2011

Luas Ruang Terbatas

Pada prinsipnya, setiap ruang dapat mendukung aktivitas yang ada di dalamnya jika penataannya memperhatikan daya dukung kapasitas ruang. Dengan penataan yang tepat, permasalahan luas ruang yang terbatas dapat diminimalisir dan tetap dapat digunakan dengan nyaman. 

Permasalahan luas ruang pada umumnya berkait dengan paradigma pengkotak-kotakan ruang dengan batasan masif dan tertutup. Faktor budaya juga berpengaruh pada sifat menutupi ruang-ruang tertentu yang dianggap lebih privat. Perkembangan budaya dan sikap hidup simpel pada kehidupan modern telah menggeser budaya tertutup tersebut. Penghuni lebih berpikir praktis dan fungsional dalam rangka mengatasi keterbatasan ruang yang ada. 

Batas ruang tidak harus tertutup dan bahkan hanya berupa pembedaan warna antar lantai, split lantai (beda ketinggian), partisi imajiner (batas yang transparan) dan pola layout furnitur di dalamnya.

Ruang yang terpisah oleh tembok membuat ruang jadi terkotak-kotak satu dengan yang lain.

Pemisahan ruang dengan peninggian lantai dan akses dinding, secara visual ruang menyatu dan terasa lapang.

Kita dapat menggabungkan ruang-ruang yang memiliki karakter yang sama seperti: · Ruang tamu + ruang keluarga
· Ruang keluarga + ruang makan
· Ruang keluarga + ruang kerja
· Ruang makan + dapur
· Ruang cuci + kamar mandi Penggunaan batas ruang yang dapat bergerak (movable partition) dengan fleksibel sesuai kebutuhan juga dapat dipertimbangkan. Untuk batas ruang yang tetap, sebaiknya memberikan batasan maksimal ketinggian. Paling tidak, ada koneksi visual antara ruang satu dengan yang lain meski secara fisik terbatasi oleh furnitur atau elemen lain.

Kombinasi ruang dapur + ruang makan


Kombinasi ruang makan + ruang keluarga



Monday, September 13, 2010

PLPBK 2010 - Desa Congkrang (#1)

Desa Congkrang Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang
PROGRESS REPORT
Koordinasi

Koordinasi TAPP-SF-TIPP
10 Juni 2010 : Penjelasan Pemetaan Swadaya kepada TIPP
15 Juni 2010 : Penjadwalan sosialisasi Pemetaan Sewadaya tingkat basis

17 Juni 2010 : Kesepakatan kuesionerr Pemetaan Swadaya, Penyiapan pea-peta, legenda peta

2 Juli 2010 : Tindak lanjut penggalian visi misi

23 Juli 2010 :Gladi bersih persiapan sosialisasi massal

24 Juli 2010 : Progres report kepada Korkot


Sosialisasi PS

Sosialisasi Pemetaan Swadaya tingkat dusun

Mensosialisasikan Kegiatan Pemetaan Swadaya (PS) ke tingkat dusun (basis) sebagai upaya mengajak peran serta masyarakat dusun untuk lebih mengenal tempat tinggal dan lingkungannya. Hasil PS menjadi dasar perencanaan kawasan prioritas yang akan dikembangkan.
8 Juni 2010 : Dusun Besaran
9 Juni 2010 : Dusun Kedon
11 Juni 2010 : Dusun Demangan
11 Juni 2010 : Dusun Semawe
12 Juni 2010 : Dusun Kramat
12 Juni 2010 : Dusun Congkrang Sosialisasi

Reorganisasi Karang Taruna

Balai Desa Congkrang 7 Juli 2010
Sosialisasi program PLPBK dalam forum reorganisasi Karang Taruna menjadi media pendekatan kepada anggota Karang Taruna dan Pemuda Desa Congkrang dengan mengajak peran serta untuk membantu kegiatan-kegiatan dalam tahapan program PLPBK. Dihadiri oleh Pemerintah Desa, TAPP, SF ,TIPP, dan Karang Taruna

Sosialisasi

Sosialiasi Massal PLPBK tingkat Desa

Area Balai Desa Congkrang 24 Juli 2010
Pendekatan program PLPBK kepada masyarakat dengan mengajak peran serta masyarakat secara aktif dalam setiap tahapan program PLPBK. Dihadiri oleh Pemerintah Desa, TAPP, SF ,TIPP tingkat desa dan dusun, karang taruna serta masyarakat umum.

Sosialisasi

Jalan Sehat + Transek

Sosialisasi program PLPBK kepada masyarakat dengan mengajak serta masyarakat mengenal dan tanggap terhada kondisi lingkungan sekitar permukiman. Mengenal potensi, permasalahan yang ada di Desa Congkrang Diikuti oleh Pemerintah Desa, TAPP, SF ,TIPP, karang taruna serta masyarakat umum.

Penyiapan
Tools PS
Penyiapan draft kuesioner oleh TAPP dan tim

16 Juni 2010
Kuesioner disiapkan oleh TAPP dalam rangka menjaring informasi selengkap-lengkapnya Desa Congkrang melalui kegiatan Pemetaan Swadaya

Coaching PS

Coaching Pemetaan Swadaya tingkat desa Balai Desa Congkrang
18 Juni 2010
Coaching kegiatan Pemetaan Swadaya sebagai tahapan awal program PLPBK kepada tim TIPP tingkat dusun. Coaching untuk membentuk tim kerja PS Desa dan menekankan pada penjelasan teknis PS melalui sarana pemetaan (pendataan fisik) dan kuesioner (pendataan fisik, ekonomi, sosial dan budaya).

Coaching Pemetaan Swadaya tingkat dusun
Coaching untuk membentuk tim PS dusun yang akan mengelola data pada tiap-tiap RT dan pendalaman materi PS dengan penjelasan teknis PS melalui sarana peta dan kuesioner. Dihadiri oleh Pemerintah Dusun, TAPP, SF serta TIPP Desa dan Dusun.
23 Juni 2010 : Dusun Kedon
25 Juni 2010 : Dusun Demangan
26 Juni 2010 : Dusun Besaran
28 Juni 2010 : Dusun Kramat
29 Juni 2010 : Dusun Semawe
30 Juni 2010 : Dusun Congkrang


Penyiapan Peta

Penyiapan peta dusun dan desa
Balai Desa, 23 Juni 2010
Penyiapan peta desa untuk kepentingan Pemetaan Swadaya melalui kegiatan transek dusun-dusun Dihadiri oleh TAPP, SF dan TIPP

Transek

Transek tingkat dusun
Transek tingkat dusun bertujuan untuk mendapatkan data primer kondisi fisik dusun dengan sarana peta dusun. Dilakukan oleh TAPP, SF serta TIPP Dusun.
9 Juli 2010 : Dusun Demangan
16 Juli 2010 : Dusun Semawe
17 Juli 2010 : Dusun Kramat
18 Juli 2010 : Dusun Besaran
23 Juli 2010 : Dusun Congkrang
30 Juli 2010 : Dusun Kedon

Penggalian Visi & Misi
Lomba tingkat Desa Congkrang
11 Juli 2010
Kegiatan yang bertujuan untuk menggali impian dan harapan masyarakat Desa Congkrang tentang pengembangan desa di masa depan
11 Juli 2010 : Lomba Gambar
11 Juli 2010 : Lomba Mewarnai
8 Agustus 2010 : Lomba Foto
8 Agustus 2010 : Lomba Poster


Pembuatan Maket Eksisting
Balai Desa Congkrang – 6 s/d 12 Agustus 2010
Maket Eksisting dibuat untuk memberikan gambaran lebih riil mengenai kondisi fisik Desa Congkrang dan sebagai dasar perencanaan kawasan prioritas yang terpilih


Penyepakatan Hasil PS
Penyepakatan hasil PS tingkat dusun

Penyepakatan hasil Pemetaan swadaya (PS) dusun adalah upaya mensinkronkan hasil isian kuesioner PS dusun , peta tematik dusun dan masukan langsung dari masyarakat. Rumusan yang dihasilkan merupakan kemufakatan bersama mengenai potensi, masalah dan impian masyarakat dusun sebagai dasar perencanaan lebih lanjut Dihadiri oleh Pemerintah Desa, TAPP, SF ,TIPP tingkat desa dan dusun, pokja-pokja dan masyarakat umum
18Agustus 2010 : Dusun Demangan
21Agustus 2010 : Dusun Kedon
27Agustus 2010 : Dusun Congkrang
31Agustus 2010 : Dusun Besaran
1September 2010 : Dusun Semawe
3 September 2010 : Dusun Kramat


LOKAKARYA HASIL PEMETAAN SWADAYA

Balai Desa 6 September 2010
Lokakarya sebagai media sinkronisasi hasil dari penyepakatan PS dusun yang selanjutnya menjadi bahan pertimbangan pengerucutan PS di tingkat dusun.

Monday, July 26, 2010

Nuansa Hijau Kamar Tidur

Warna hijau menggambarkan suasana sejuk, rindang, nyaman dan damai. Konteks psikologis menggambarkan sebuah penyatuan utuh terhadap alam sekitar dimana menjadi dambaan zetiap orang modern yang telah jenuh dengan keadaan monoton minimalis yang ada. Sampel-sampel berikut akan menjadi inspirasi kita menjadikan kamar tidur kita lebih hidup dan natural.


Kamar tidur dengan desain strip tebal, karya Index 11

Kamar tidur dengan desain floral retro. karya Rio Laksana


Kamar tidur dengan desain serene monochromatic. Visualisasi oleh Jeremy Sikorski


Kamar tidur hijau dengan penerangan skylight. Karya Zigshot82


Penerangan "Daylight" dan lampu artifisial. Karya GorgeB


Warna Super lembut, material, dan garis bersih membuat kamar tidur modern yang sempurna. Karya robihartono


Headboard artistik sebagai focal point kamar tidur. Karya ratyanus rombe


Tekstur hijau membuat dampak besar terhadap kamar tidur kecil. Karya NiNJaBiKeRz


kamar tidur remaja dengan akses hijau yang cukup kuat. Karya Aspa


Kamar tidur hijau sederhana. Karya Martin Kudela


Kamar tidur hangat dengan pencahayaan lembut. Karya Rio Laksana


Ruang luar sebagai bagian dari kamar tidur. Karya 3DSkaper

Ada ketenangan di kehalusan dinding berwarna. Karya Tom Majerski 


Detil artistik hijau menjadi fokus kamar mandi. Karya kate sonsing


Membawa suasana luar ke dalam kamar tidur. Karya rw4n


 Sarapan pagi di kamar mandi. karya GorgeB

Courtesy : www.home-designing.com