katalog elektronik rumah tangga  fashion  handphone and tablet  jam tangan dan perhiasan  kamera  kesehatan dan kecantikan  komputer dan laptop  mainan dan bayi  olahraga dan outdoor  otomotif dan hobi  elektronik peralatan rumah tangga  tas dan koper

Thursday, January 1, 2015

Hom-Bot Square

Penyedot debu keluaran LG Electronics ini memiliki bentuk yang jauh lebih compact dari mesin-mesin vacuum cleaner pada umumnya. Uniknya lagi, perangkat ini berbentuk kotak dan tanpa kabel. 
  img
Seperti robot, Hom-Bot Square bisa bergerak sendiri untuk membersihkan debu-debu dan kotoran di lantai maupun karpet. Dilengkapi sensor kamera yang bisa men-scan keberadaan debu secara akurat dan membersihkannya, bahkan saat ruangan dalam keadaan gelap. Sistem operasinya juga bisa di-upgrade yang bisa didapatkan secara online, untuk mengoptimalkan fungsi pembersihan secara berkala. (http://wolipop.detik.com)

Crystal Blue

Mesin cuci terbaru dari Samsung ini dilengkapi enam fitur untuk kebutuhan pencucian yang berbeda. Fitur Cooking and Dining untuk menghilangkan noda pada kain akibat terkena makanan atau aktivitas dapur. Hygiene Care, berfungsi mencuci pakaian agar lebih higienis, misalnya pada pakaian bayi. Active Sports untuk mencuci pakaian yang telah dipakai setelah berolahraga. 
img
Bagi yang senang berkebun, ada pula fitur Gardening untuk membantu menghilangkan noda tanah dan rumput. Sementara untuk mencuci pakaian sehari-hari atau busana kerja, bisa mengandalkan program Working & Everyday. Fitur terakhir adalah 'Active Kids' yang efektif menghilangkan noda cat, spidol atau kotoran lain yang disebabkan aktivitas anak-anak yang sangat eksploratif. (http://wolipop.detik.com)

The Swash

The Swash diciptakan perusahan asal Jerman, Whirlpool bekerjasama dengan Procter and Gamble. Produk ini merupakan mesin cuci yang juga berfungsi sebagai setrika pakaian. 

img
Tak hanya itu, The Swash juga bisa menyingkirkan bau tak sedap sekaligus menghilangkan kerut dan kusut pada pakaian. Semua bisa dilakukan hanya dengan menekan tombol dan dalam waktu relatif cepat. Seperti dikutip dari situs resmi Swash, mesin ini diklaim bisa mencuci, mengeringkan, steaming, menyetrika dan dry-cleaning hanya dalam 10 menit. (http://wolipop.detik.com)

Candi Gedong Songo

Candi Gedong Songo berada di lereng Gunung Ungaran, tepatnya di Candi Gedongsongo, Dusun Darum, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang dan kompleks candi ini dibangun pada abad ke-9 Masehi. Gedong Songo berasal dari bahasa Jawa, “Gedong” berarti rumah atau bangunan, “Songo” berarti sembilan. Jadi Arti kata Gedongsongo adalah sembilan (kelompok) bangunan.

eksotisme relief candi gedong songo 
 
Lokasi 9 candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Di sekitar lokasi juga terdapat hutan pinus yang tertata rapi serta mata air yang mengandung belerang. Kabut tipis turun dari atas gunung sering muncul mengakibatkan mata tidak dapat memandang Candi Gedongsongo dari kejauhan. Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin.

Untuk menuju ke Candi Gedong I, kita harus berjalan sejauh 200 meter melalui jalan setapak yang naik. Anda bisa memanfaatkan jasa transportasi kuda untuk berwisata mengelilingi obyek wisata Candi Gedongsongo. Tahun 1740, Loten menemukan kompleks Candi Gedong Songo. Tahun 1804, Raffles mencatat kompleks tersebut dengan nama Gedong Pitoe karena hanya ditemukan tujuh kelompok bangunan. Van Braam membuat publikasi pada tahun 1925, Friederich dan Hoopermans membuat tulisan tentang Gedong Songo pada tahun 1865. Tahun 1908 Van Stein Callenfels melakukan penelitian terhadapt kompleks candi dan Knebel melakukan inventarisasi pada tahun 1910-1911.

Disela-sela antara Candi Gedong III dengan Gedong IV terdapat sebuah kepunden gunung sebagai sumber air panas dengan kandungan belerang cukup tinggi. Para wisatawan dapat mandi dan menghangatkan tubuh disebuah pemandian yang dibangun di dekat kepunden tersebut. Bau belerangnya cukup kuat dan kepulan asapnya lumayan tebal ketika mendekati sumber air panas tersebut. Karena keindahannya Candi Gedong Songo ini sering menjadi tempat yang indah untuk foto foto Pre Wedding.

Tiket Masuk: Dewasa/5 tahun ke atas: Rp 5.000/orang dan Rp 25.000/orang untuk Wisatawan Asing [2012].
Tarif Jasa Naik Kuda Candi Gedong Songo
- Wisata Desa Rp 25.000 (Wisman Rp 35.000)
- Ke Air Panas Rp 40.000 (Wisman Rp 60.000)
- Ke Candi II Rp 30.000 (Wisman Rp 40.000)
- Paket candi Songo Rp 50.000 (Wisman Rp 70.000)

Untuk menuju Candi Gedong Songo diperlukan perjalanan sekitar 40 menit dari Kota Ambarawa dengan jalanan yang naik, dan kemiringannya sangat tajam. Lokasi candi juga dapat ditempuh dalam waktu 10 menit dari obyek wisata Bandungan. Berikut daftar jarak tempuh menuju candi ini.
- Ungaran – Gedong Songo : 25 km
- Ambarawa – Gedong Songo : 15 km
- Semarang – Gedong Songo : 45 km
GPS Waypoint: 7°12’39.72”S (Latitude) 110°20?32.88” E (Longitude)
Google Map Refference (-7.211033,110.342467)

*http://seputarsemarang.com

Museum Kereta Api Ambarawa

Lokomotif B 2502 museum kereta api ambarawa
 
Museum Kereta Api ini dulu merupakan stasiun kereta api, namun kini beralih fungsi menjadi museum. Berada di pusat kota Ambarawa, sekitar 20 km dari Ungaran, Kabupaten Semarang. Museum Kereta Api Ambarawa memiliki salah satu kereta api uap dengan Lokomotif Nomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabriek Esslingen, kereta api yang pernah berjaya pada zamannya, yang sampai sekarang masih dapat menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata.

Lokomotof tua museum kereta api ambarawa Bangunan kuno museum kereta api ambarawa
Lokomotif No B 2502 ini dengan kelengkapan Kereta api uap bergerigi ini sangat unik dan merupakan salah satu dari tiga yang masih tersisa di dunia. Dua di antaranya ada di Swiss dan India. Selain koleksi-koleksi kereta tadi juga ada berbagai macam jenis lokomotif uap dari seri B, C, D hingga jenis CC yang paling besar (CC 5029, Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik) di halaman museum.
Suasana di depan Museum Kereta Api Di satu sudut Museum Kereta Api
Stasiun Kereta Api ini didirikan karena untuk permintaan dari King William I. Ini sebelumnya digunakan untuk mengangkut pasukan. Namun pada tahun 1970, stasiun ini ditutup. Sebagai hasilnya, jalur dari Magelang – Semarang – Yogyakarta tersebut sudah tidak ada lagi. Pada tahun 1976, Gubernur Jawa Tengah, Soepardjo Roestam, mengubah fungsi stasiun ini menjadi Museum Kereta Api. Meskipun kelihatannya tua, namun bangunan dan semua peralatan yang masih terpelihara dengan baik. Suasana ini tampaknya membawa pengunjung ke masa kejayaan kereta dari Nederlandsch-Indische Maatschappij Spoorweg (http://seputarsemarang.com)
 
Museum Kereta Api Ambarawa.
Alamat: Jalan Setasiun No 1, Ambarawa Kab Semarang.
Nomor Telepon 0298 591035.