Hello Sobat Rihants !
Apa yang paling di sukai anak-anak? Tentu koleksi mainannya. Ayah dan Bunda seringkali kerepotan dengan permintaan mainan baru setiap pergi ke mall atau pusat perbelanjaan. Yang seringkali dilupakan adalah lemari penyimpanan koleksi mainan mereka. Padahal lemari itu dapat menjadi media pendidikan yang baik. Berikut ini contoh sketsa desainnya dan potongan foto.
Sketsa di atas memang masih kasar, tetapi ada beberapa konsep atau gagasan di dalamnya.
1. Lemari itu dibuat dengan banyak pintu warna-warni. Maka lemari itu dapat menjadi media pembelajaran untuk mengenal warna. Dalam memilih warna, sebaiknya bapak ibu memilih warna dasar yang jelas. Bukan warna campuran. Maksudnya agar anak tidak dibingungkan dengan komposisi warna campuran. Pada saat anak belajar mengenal warna, cara yang paling baik adalah mengenal warna dasar.
2. Pintu lemari itu dapat ditambahi dengan ornamen huruf-huruf. Dengan begitu, anak dapat sekaligus diajari mengenal huruf. Baik juga kalau huruf itu menyusun nama anak.
3. Selain ornamen huruf, pintu lemari juga dapat ditempel gambar kesukaan anak. Gambar itu dapat digunakan untuk belajar membuat kategori. Atau belajar mengelompokkan jenis mainan. Misalnya kelompok mobil, disimpan di laci dengan pintu bergambar mobil. Kelompok binatang di simpan di laci bergambar binatang. Dan sebagainya. Contoh yang saya tunjukkan di atas adalah pintu lemari bergambar kereta api.
4. Dengan cara itu, sebuah lemari mainan menjadi media pendidikan yang multi fungsi. Apalagi kalau bapak ibu mengajari mereka menaruh mainan dalam susunan yang rapi teratur.
5. Yang belum tampak dalam sketsa di atas adalah, sebaiknya jangan ada ujung yang tajam. Maka sudut atas lemari dibuat melengkung, untuk menghindari kecelakaan yang fatal.
courtesy : annahape.com
Sketsa di atas memang masih kasar, tetapi ada beberapa konsep atau gagasan di dalamnya.
1. Lemari itu dibuat dengan banyak pintu warna-warni. Maka lemari itu dapat menjadi media pembelajaran untuk mengenal warna. Dalam memilih warna, sebaiknya bapak ibu memilih warna dasar yang jelas. Bukan warna campuran. Maksudnya agar anak tidak dibingungkan dengan komposisi warna campuran. Pada saat anak belajar mengenal warna, cara yang paling baik adalah mengenal warna dasar.
2. Pintu lemari itu dapat ditambahi dengan ornamen huruf-huruf. Dengan begitu, anak dapat sekaligus diajari mengenal huruf. Baik juga kalau huruf itu menyusun nama anak.
3. Selain ornamen huruf, pintu lemari juga dapat ditempel gambar kesukaan anak. Gambar itu dapat digunakan untuk belajar membuat kategori. Atau belajar mengelompokkan jenis mainan. Misalnya kelompok mobil, disimpan di laci dengan pintu bergambar mobil. Kelompok binatang di simpan di laci bergambar binatang. Dan sebagainya. Contoh yang saya tunjukkan di atas adalah pintu lemari bergambar kereta api.
4. Dengan cara itu, sebuah lemari mainan menjadi media pendidikan yang multi fungsi. Apalagi kalau bapak ibu mengajari mereka menaruh mainan dalam susunan yang rapi teratur.
5. Yang belum tampak dalam sketsa di atas adalah, sebaiknya jangan ada ujung yang tajam. Maka sudut atas lemari dibuat melengkung, untuk menghindari kecelakaan yang fatal.
courtesy : annahape.com
Terima Kasih telah membaca ..
Kami berharap anda tetap di sini dengan ragam artikel menarik lainnya dan meninggalkan komentar ..
0 comments:
Post a Comment